Sabtu, 14 Maret 2015

SIMAK FAKTA UNIK KOPI YANG MUNGKIN ANDA BELUM TAHU

Simak Fakta Unik Kopi yang Mungkin Anda Belum Tahu

ilustrasi kopi @nuswantara com
Kopi 
ILUSTRASI.

NUSWANTARA COM -
Di setiap negara, orang-orang minum kopi. Kebanyakan di pagi hari tetapi itu juga tidak menjadi aturan baku.
Nah, peminum kopi, inilah fakta-fakta di balik kopi, mungkin di antaranya mengejutkan dan belum pernah Anda dengar sebelumnya.
Konon menurut legenda, kopi ditemukan bukan oleh manusia tapi oleh kawanan kambing. Seorang penggembala Etiopia pada abad ke-9 mendapati kambingnya makan buah dari pohon yang aneh. Dia lama-kelamaan menyadari bahwa buah itu membuat kambing-kambingnya terjaga pada malam hari—penuh energi. Ketika dia mengadukannya kepada sekelompok biksu pendeta; mereka pun terpikir bahwa jika buah itu diseduh dan dibuat minuman panas, maka mereka juga bisa tetap terjaga untuk berdoa semalaman suntuk.
Berasal dari Afrika Utara, namun kopi menemukan "rumah" yang nyaman baginya di Amerika Selatan. Kopi memulai perjalanan menyebar melalui Mesir dan Yaman, ke India, lalu Eropa. Sampai pada tahun 1720-an, kopi dibawa masuk ke Amerika Selatan oleh Koloni Inggris dan hingga kini di sanalah tanaman kopi ditanam lebih banyak daripada di mana pun di muka Bumi.
Kopi seperti wine, memiliki karakteristik unik yang ditentukan faktor geografis karena amat rentan dipengaruhi lahan, iklim, dan kondisinya saat ditanam. Sehingga kopi asli wilayah tertentu akan berbeda dengan kopi dari tempat lain. Kalau merasakan berbagai jenis kopi satu demi satu, perbedaan karakteristik itu akan jelas.
Kopi diperdagangkan juga di Bursa Saham New York berdasarkan pasokan harian dari produsen seperti Vietnam dan Kolombia. Sekitar pertengahan tahun yang lalu, dengan berkurangnya pasokan dari Brasil, yang karena bencana banjir di bulan Januari-Maret mengalami penurunan sekitar 20 persen, harga komoditas kopi turut naik cukup tajam. Brasil menghadapi krisis kopi. Sebab pembeli pun melarikan diri ke negara lain. Salah satunya, ritel kopi raksasa apalagi kalau bukan Starbucks, menghentikan sebagian pembelian di Brasil. Starbucks bahkan telah mulai merintis perkebunan kopinya sendiri di Kosta Rika.
Pada sebuah studi tahun 2012 dari Royal Botanic Gardens di Inggris dan The Environment and Coffee Forest Forum di Etiopia dilaporkan, 70 persen persediaan kopi dunia akan habis pada 2080 akibat perubahan iklim. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar