Kamis, 26 Maret 2015

SAMPAI KAPAN TREN BATU AKIK AKAN BERTAHAN DI "INDONESIA"

SAMPAI KAPAN TREN BATU AKIK AKAN BERTAHAN DI "INDONESIA".
http://nuswantaracom22.blogspot.com/
Ilustrasi.

http://nuswantaracom22.blogspot.com/

Ilustrasi


NUSWANTARA COM
-
Hasil bumi dan tambang yang melimpah membuat Indonesia menjadi penghasil berbagai batu mulia terbaik di kelasnya. Hal tersebut bisa dilihat dari harga yang ditawarkan dari sebuah batu mulia atau batu akik yang bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Nilai jual batu akik ini terlihat dari keindahan batu yang terpancar dari warnanya, bentuk dan kemampuannya memantulkan sinar. Batu mulia jenis batu akik, meskipun bukan barang baru, aksesoris yang pada umumnya menghiasi jari jemari sebagai cincin ini, yang dulu biasanya hanya identik dengan orang tua, sekarang menjadi tren di kalangan anak muda dan menjadi kebanggaan tersendiri.

Saat ini, masyarakat Indonesia tengah diserang 'demam' batu mulia atau biasa disebut batu akik. Dari orangtua hingga anak muda, banyak orang kaya dan miskin menggandrungi batu akik untuk menghiasi jari-jemarinya. Namun sampai kapan tren batu akik akan bertahan di Indonesia?

Ketua Harian Asosiasi Pedagang Batu Mulia JGC ( Jakarta Gems Center) Tobikin berpendapat, tren batu akik berbeda dengan jenis barang-barang yang sebelumnya booming, seperti tanaman hias anthurium atau jenis ikan lohan dan koi.

"Ini enggak bisa disamakan dengan anthurium atau ikan," kata Tobikin

Siapa yang tak kenal dengan tanaman hias anthurium atau gelombang cinta. Bunga yang tidak mempunyai bunga ini dulu sekitar akhir 2007 sampai 2008 sempat sangat digandrungi. Entah apa sebabnya, anthurium yang masih bayi saja dengan dua helai daunnya yang selembar kuku kelingking bisa dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Namun, saat ini pamor bunga tersebut pudar dan kalah pikat dengan batu mulia jenis batu akik. Aneka ragam jenis batu dan soal harga tidak main-main, ada yang puluhan ribu bahkan mencapai ratusan juta rupiah. Tergantung tingkat kesulitan dalam mendesain dan jenis batu itu sendiri.

Yang percaya, konon katanya, memakai cincin dengan jenis batu tertentu bukan saja berfungsi sebagai hiasan tangan belaka. Melainkan sebagai jimat hingga menambah kepercayaan diri bagi sang pemakainya.

Menurut Tobikin, batu akik memiliki segmen pasar yang luas bila dibandingkan dengan jenis tanaman hias ataupun ikan hias yang dulunya sempat booming atau ngetren. Batu akik memiliki keunikan sendiri. Sebab, batu akik memiliki banyak ragam dan tentunya dengan jenis harga yang berbeda-beda.

"Jadi batu akik ini trennya enggak bisa ditebak, karena semua kalangan ekonomi bisa menikmati, baik kalangan elite atau kalangan bawah bisa menikmati," tegasnya.

Terlebih, jelas Tobikin, saat ini perut bumi sedang banyak-banyaknya mengeluarkan bebatuan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Adanya penemuan-penemuan batu mulia atau batu akik di sejumlah daerah, tegas dia, secara langsung dapat dipastikan mengerek tren batu akik makin lama. Terlebih dengan harga yang moncer lantaran batu akik tersebut memiliki daya pikat sendiri.

"Dengan penemuan-penemuan batu akik itu sudah dipastikan mempengaruhi tren. Kalau booming bisa bertahan," tandasnya. [NUSWANTARA COM]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar