Rabu, 08 April 2015

QOLBU SALIM.

QOLBU SALIM.


























Ilustrasi.


NUSWANTARA COM - Suatu pagi sehabis subuh, sperti biasa seorang syekh memberikan taklim agama. Beliau duduk menghadapi jamaah yang mengkaji agama. Namun tiba-tiba datang seseorang laki-laki dengan tergopoh-gopoh menyela taklim tersebut. Tersengal sengal nampak seperti habis lari jauh. Rupanya dia itu adalah karyawan Syekh itu. Laki-laki itu menyela dengan memberi salam lalu segera menghampiri sisyekh itu. Dia ingin berbisik tapi karena tergesa-gesa dan tergopoh-gopoh, suaranya terdengar oleh seluruh jamaah. Dia berkata

" Ya syekh...kapal syekh tenggelem syekh...dengan semua muatannya."

Semua jamaah spontan mengucapkan " innalillahi wa inna ilaihi rojiun..." Tapi si syekh diem saja...

Beliau tidak berucap seperti jamaahnya. Beliau tidak kaget seperti jamaahnya. Raut wajahnya tidak berubah sama sekali. Beliau hanya terdiam , lalu menunduk sebentar, kemudian mengangkat wajahnya dan berucap

" alhamdulillah "

Semua orang disekitarnya terkejut tetapi tidak ada satupun yang berani bertanya. semua menunggu penjelasan tetapi tidak ada satu penjelasan yang dilontarkan beliau. Beliau memberi isyarat agar karyawannya itu pulang lagi ke tempat kerjanya. Dan beliau pun kembali melanjutkan taklim agamanya itu, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Beberapa saat kemudian, belum lagi taklim itu selesai, tiba-tiba datang lagi lelaki tadi. Dengan tergopoh-gopoh yang sama. Dengan tergesa-gesa yang sama. Dengan memberi salam ia menyela taklim itu dan kembali menghapiri sisyekh itu lagi. Dia ingin berbisik tapi karena tergesa-gesa dan tergopoh-gopoh, suaranya terdengar oleh seluruh jamaah. Dia berkata

" Ya syekh...ternyata kapal yang tenggelam itu bukan kapal milik syekh...Kapal syekh masih ada beserta semua muatannya ."

Semua jamaah spontan mengucapkan " alhamdulillah..."

Tapi si syekh diem saja... Beliau tidak berucap seperti jamaahnya. Beliau tidak kaget seperti jamaahnya. Raut wajahnya tidak berubah sama sekali. Beliau hanya terdiam , lalu menunduk sebentar, kemudian mengangkat wajahnya dan berucap " alhamdulillah "

Semua orang disekitarnya terkejut penuh tanda tanya. Beliau tau apa yang dipikirkan oleh jamaahnya itu. Maka beliau menjelaskan

" Tadi sewaktu saya mendengar tentang kapal saya tenggelam beserta semua muatannya, saya segera lihat hati saya, adakah hati saya berubah, adakah hati saya sedih, adakah hati saya marah, adakah hati saya berubah karenanya? Ternyata saya lihat hati saya tidak berubah, maka senang saya kerenanya sehingga saya ucapkan alhamdulillah. karena harta yang dititipkan Alloh swt kepada saya tidak masuk kedalam hati saya.

Dan ketika saya mendengar ternyata yang tenggelam itu bukan kapal saya , saya segera lihat hati saya, adakah hati saya berubah, adakah hati saya gembira, adakah hati saya suka dan bersyukur , adakah hati saya berubah karenanya? Ternyata saya lihat hati saya tidak berubah maka saya ucapkan alhamdulillah. Harta yang dititipkan Alloh swt kepada saya tidak masuk kedalam hati saya. Inilah yang saya kehendaki...hati ini hanya berisi Alloh saja. NUSWANTARA COM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar